Kamis, 17 Maret 2011

SEPEDA BOCAH KALAP

Di tahun  tujuh puluhan, siapa yang berani dengan pengayuh kereta angin ?. Tak ada komunitas, malah bisa jadi kami tak mengenal istilah komunitas. Tapi, ikatan pertemanan, persahabatan dan persaudaraan diantara para penunggang kereta angin ini tak usahlah disangsikan lagi.

Selepas subuh, dari sebelah timur suatu kota. Mula mula muncul sebuah sepeda ontel tua dari mulut gang kemudian pada gang berikutnya muncul seorang dengan sepeda jengkinya diikuti dua orang, satu cewe satunya cowo. Tak sampai seratus meter kami menjadi sekelompok , mulanya kami   berendeng kebelakang  kaya rombongan bebek dengan jarak setengah roda. Semakin ramai kami bersisi sebelahan dengan empat bahkan kadang enam sepeda. Jalan yang nggak beguti lebar seolah menjadi sempit bagi kendaraan tau pengguna jalan  dari  barat.  Mereka lebih banyak mengalah  untuk tidak mencari penyakit . 
Terbukti kenekatan kami menjadi momok yang menakutkan . Jangan coba berururusan dengan kami. Kena senggol  mobil atau  sepeda kami bisa menuntut . Sugguh fatal bagi orang yang berurusan dengan kami.
Mau beradu mulut dengan selusin pengayuh sepeda . Itu pada detik pertama. Pada detik berikutnya bisa jadi kami adalah seratusan orang dengan nasib sama yang merasa dizolimi. Tak perlu aba aba untuk menngubah pagi ceria  menjadi terikan histeris.
Jadilah kami  si raja jalan dipagi menjelang terbit fajar. Tak ada yang berani pada kami. Kami bisa lepas ketawa maupun berbicara keras dan tak ada rahasia nampaknya
Memasuki kota kita berpisah dengan tujuan  masing masing. Tak ada yang berekreasi atau sekedar mengari angin.Semuanya sepakat bersepeda kekota menxari nafkah untuk keluarga.
Waktu pun lewat dan kamipun kangen unuk mengenang masa masa itu. Dan idea pun bersambut. Selanjutnya kami canangkan   saja  dengan bahasa keren CAR FREE DAY.
Cukuplah kami duduk disisi jalan sambil menikmati  berbagai aktrasi sera kreasi dari berbagai komunitas anak negri. Sementara sepeda  tua itu kami simpan  saja di rumah minimalis kami.
gambar dari : kusujud blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger