Sabtu, 05 Maret 2011

IMSONIA

Fajar buram yang kutunggu datang juga ketika semalaman aku gelisah kena IMSONIA. Nggak tahu keliru minum obat.

Awalnya aku merasa badanku seperti dikepung capai dan kelelahan .Dari setiap sudut tulangku. ada semacam gempa atau setidaknya getaran 0,001 skala Richter. Ya . badanku , tepatnya tulangku seperti bergermetak tak kusadari dan tak terkendali. Grek grek,... grek grek..... Tiba tiba tanganku serasa terangkat tanpa aku menyuruh . Aku lihat sambil sedikit geli mengawasi tanganku . Kemudian aku coba menggegam dan mengatupkan telapak tangan serta menahan agar tak terjadi getaran ,Sedetik, dua, lima detik, semenit ,semenit lebih sedikit kemudian grek grek ... grek grek .
Terus larut merambat dengan pasti, aku lihat jam sudah kawin diangka 12, bergerak sedikit ..kemudian grek grek.... grek grek. sekarang gantian kakiku seperti sedikit terangkat. tak kumengerti. Sedkit cemas aku menuju kotak P3K. Kubuka, dan sedikit kucari di antara obat obat yang jelas nggak tertata rapi. . Ada obat yang aku lihat masih dalam kemasan .Aku timang timang sebentar .Sedikit ragu aku apakah dengan obat ini aku bisa tertidur. Tahu tahu aku sudah menelannya dan kemudian kususul dengan sedikit air teh sisa petang tadi
Bersandar aku siap memajamkan mataku dan siap pulas melepas kepenatan.
Alah mak boro boro pulas. Aku seperti terbang. Kenapa ini otak kok nggak membela badan yang sudah renta dan pingin istirahat
Tak bisa kutahan langkahku menuntunku membelah gelap yang sungguh hitam. Kuturuti jejakku melewati tonggak hitam, putih , hitam terus putih berganti hitam, dan hitam akhtnrnya.
Tonggak yang tertawa sinis . menyetingai menampakkan noktah noktah tak beraturan. Pada kesempatan yang kesekian tiba tiba muncul seseorang Kardi
Kepalaku pening . Pada tonggak berikutnya ada tangan berambut berjuntai menghantam kepalaku . Sambil menyodorkan sesuatu kertas lusuh dia berkata: "Bapak kan yang me Mark up proyek pengadaan mobil dinas itu ? ."Bapak kan yang kemudian berjanji akan memmbantu aku seandai aku masuk bui karena Maek up yang bapak lakukan ? " . Dia terus nerocos :"Alih alih menyantuni anak anaku , Bapak malah membawa lari istriku dan menidurinya, sementara aku hanya bisa menyesali dari balik terali besi . Iya kan ? Bapak kan yang.....".
Gemetar , lemas aku terjatuh , pas sejurus kemudian terdengar panggilan Suara Adzan solat Tahajud.
jam 03.00 dinihari dan aku terkilai didepan masjid.
Sekelompok Ibu ibu bermukena berjalan agak sedikit berputar mengamatiku . Salah empat diantaranya berteriak: "Pak: Banu . .... Pak Banu ....Lho itu kan Pak Banu" . Tak lama kemudian aku terasa melayang entah kemana.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger